LITERASI DIGITAL KOTA GUNUNGSITOLI – PROVINSI SUMATERA UTARA Jum’at, 30 Juli 2021, Jam 09.00 WIB

GUNUNG SITOLI – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Dalam Literasi Digital yang digelar Jumat, (30/7/2021), sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Budi Putra selaku CEO Ekuator Media, pada sesi Kecakapan Digital memaparkan tema “Pemanfaatan Marketplace Untuk Umkm”.

Budi menjelaskan pandemi covid-19 telah mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya dalam mengalihkan bisnis dari offline ke online, seperti marketplace seperti e-commerce.

Selain memberikan kemudahan transaksi jual beli, e-commerce diharapkan membantu pelaku UMKM dengan menjamin harga yang lebih murah, ketersediaan produk, akses logistik dan kemudahan akses pembiayaan.Toko online saat ini tumbuh begitu cepat, belanja online memang memberikan kemudahan bagi pembeli karena tidak perlu repot keluar rumah dan barang yang dibeli pun juga akan diantar langsung ke rumah.

Di balik banyaknya kelebihan yang didapat dari belanja online terdapat juga kekurangan yang perlu diwaspadai yaitu tentang keamanan saat ingin melakukan belanja online.

“Tips aman belanja online, diantaranya teliti toko online, cari kelengkapan informasi pada deskripsi produk, baca kebijakan toko online, optimalkan keamanan PC, cetak dan simpan bukti transaksi, gunakan password yang kuat, serta belanja di toko terkenal,” ungkapnya.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital, oleh Ari Budi Wibiwo, S.T selaku Kepala Bidang Kemitraan GNLD Siberkreasi.

Mengangkat tema “Jaga Privasi, Lindungi Data Pribadi”, Ari membahas penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman. Melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Internet menghubungkan penggunanya secara luas dan anonim. Identitas digital pengguna internet dan platform digital bisa sama dengan identitas di dunia nyata, bisa juga tidak.

Hal yang harus dilakukan untuk jaga privasi dan perlindungan data pribadi, antara lain gunakan fitur keamanan untuk melindungi privasi dan keamanan data, seperti kata sandi dan fingerprint untuk proteksi perangkat keras serta antivirus dan enskripsi full disk untuk proteksi perangkat lunak.

Penyalahgunaan jejak digital juga sering terjadi. Pemanfaatan jejak digital secara negatif, antara lain mempublikasikan informasi pribadi yang mengarah ke penindasan atau pelecehan daring, serta menerbitkan informasi pribadi atau bisnis yang digunakan untuk serangan manipulasi psikologis.

Menurutnya, masyarat dapat membuat keputusan tentang apa yang dipublikasikan di internet, media sosial, platform pesan, dan sebagainya. Meskipun, masyarakat tidak dapat mengontrol bagaimana orang lain mempersepsikan dirinya.

Kemudian, ada sesi Budaya Digital yang dibawakan oleh Sokhiatulo Harefa, S.I.P selaku Direktur Jaringan Demokrasi Indonesia Kota Gunungsitoli.

Memberikan materi dengan tema “Media Sosial Sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi Dan Toleransi”, Sokhiatulo menjelaskan perkembangan media sosial akhir-akhir ini telah turut andil dalam menentukan kebijakan di negera Indonesia. Banyak kebijakan yang terpengaruh dengan iklim dan tren di media sosial. Dalam sosialisasi politik, kerapkali media sosial digunakan sebagai alat propaganda politik, sedangkan dalam hal kaderisasi politik terbentuk grup-grup yang tertarik dengan masalah politik serta mengangkat isu-isu politik.

Begitu kuatnya pengaruh media sosial dalam mengatur ritme opini publik membuat daya tarik medsos bagi kelompok kepentingan semakin kuat. Akhirnya, apabila setiap ada perhelatan pemilu atau pilkada, ada formasi tertentu yang khusus menjadi pasukan cyber. Tugasnya adalah selain menangkis serangan dari pihak lawan dan berkampanye, juga menembak lawan.

“Sehingga tidak heran jika sampai terjadi beberapa kasus perang kata-kata di Twitter. Media komunikasi dalam wadah media sosial selayaknya memang mendapat perhatian serius dari para pengambil kebijakan, karena secara de facto opini yang berasal dari media sosial ternyata sangat diperhitungkan,” ujarnya.

Narasumber terkahir pada sesi Etika Digital adalah Abdul Majid C, S.E., M.Si selaku Kepala Badan Kesbangpol Kota Gunungsitoli.

Mengangkat tema “Etika Menghargai Karya Atau Konten Orang Lain Di Media Sosial”, Abdul menjelaskan media sosial sudah menjadi ruang publik bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan interaksi dan komunikasi.

Selain sebagai ruang komunikasi juga dimanfaatkan sebagai ruang untuk berkarya guna mempublikasikan hasil-hasil karyanya. Dalam menampilkan hasil karya tentu diharapkan karya yang berkualitas yang dapat dinikmati oleh semua orang untuk didalami dan diteladani.

Sikap menghargai karya orang lain, dengan cara sikap mengakui dan menghormati karya orang lain dan memberikan apresiasi yang positif serta tidak boleh melakukan tindakan atau perbuatan yang sifatnya merendahkan, mengejek dan menghina orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya maupun status sosialnya.

Manfaat media sosial untuk berkarya dengan hasil yang berkualitas. Berkaryalah dengan karya atau konten yang dapat dinikmati dengan baik oleh semua orang. Hindari hal-hal negatif dalam berinovasi dan berkarya. Sebaik–baiknya manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.

Webinar diakhiri, oleh Sevira Elda, sebagai Konten Kreator dan Influencer dengan Followers 12 Ribu.

Sevira menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa tips aman belanja online, diantaranya teliti toko online, cari kelengkapan informasi pada deskripsi produk, baca kebijakan toko online, optimalkan keamanan PC, cetak dan simpan bukti transaksi, gunakan password yang kuat, serta belanja di toko terkenal.

Hal yang harus dilakukan untuk jaga privasi dan perlindungan data pribadi, antara lain gunakan fitur keamanan untuk melindungi privasi dan keamanan data, seperti kata sandi dan fingerprint untuk proteksi perangkat keras serta antivirus dan enskripsi full disk untuk proteksi perangkat lunak.

Media komunikasi dalam wadah media sosial selayaknya memang mendapat perhatian serius dari para pengambil kebijakan, karena secara de facto opini yang berasal dari media sosial ternyata sangat diperhitungkan. Sikap menghargai karya orang lain, dengan cara sikap mengakui dan menghormati karya orang lain dan memberikan apresiasi yang positif serta tidak boleh melakukan tindakan atau perbuatan yang sifatnya merendahkan, mengejek dan menghina orang lain baik dari segi kepribadiannya, karyanya maupun status sosialnya.(SU/CM)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here