Sumutupdate.com – Sepasang suami istri ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di kamar rumahnya di Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (9/3/2020). Keduanya yang sedang dalam proses perceraian itu tewas dengan cara gantung diri dan minum racun mematikan.
Menurut Kapolsek Wagir, AKP Sri Widya Ningsih, keduanya menjalani proses perceraian diduga akibat adanya ketidakharmonisan dalam keluarga. “Ada surat wasiat dan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” ujarnya.
Kedua korban ditemukan tewas sekitar pukul 09.00 WIB. Saat polisi datang ke lokasi kejadian, Jazad YK (43) dan istrinya YI (38) sudah dalam posisi terbaring dan ditutupi kain di tempat tidur, karena sudah dievakuasi sendiri oleh pihak keluarga.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, polisi meyakini YK meninggal akibat gantung diri karena ada bekas jeratan di bagian leher. Sementara istrinya YI, diduga meninggal akibat menenggak cairan beracun, setelah ditemukan busa yang ke luar dari mulut.
Tapi polisi masih belum menemukan sisa atau bungkus racun untuk memperkuat dugaan tersebut. Kecil dugaan keduanya dibunuh orang lain, karena tidak ada tanda kekerasam di tubuh kedunya.
Polisi berencana melakukan autopsi, tapi ditolak oleh pihak keluarga. Mereka justru meminta agar kedua jazad kerabatnya itu segera dimakamkan.
Sejauh ini, sang suami diketahui tidak punya pekerjaan dan hanya mengandalkan pemasukan dari YI yang bekerja di sebuah pabrik rokok. Meski demikian, sang suami ternyata memiliki istri lain yang bekerja menjadi TKW di Hongkong.
Pasangan suami istri ini meninggalkan tiga orang anak, masing-masing Fery , Yoga dan seorang balita bernama Vera yang merupakan anak YK dengan istrinya yang sedang mencari nafkah di Hongkong.
Polisi juga menemukan surat wasiat bertuliskan ‘Yoga, Nok Dompet e Bapak Ono Duit Kanggo Kepentingan Dino Iki Sepurane. Sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le. (Yoga, di dompet bapak ada uang untuk keperluan hari ini. Maaf ya nak, titip dijaga adiknya. Tolong dijaga baik baik ya nak)’.
(*)
