Menteri Susi: Jangan Sampai Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikan di Danau Toba

BALIGE – Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan menyebut Danau Toba menyimpan banyak hal yang sangat luar biasa. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat harus menjaga kebersihannya.

Salah satunya dari sampah plastik sekali pakai dan botol minuman plastik. Saat ini, menurut Susi, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai merupakan gerakan nasional.

“Pak Preisden sudah menerbitkan Perpres. Ini bukan hanya untuk daerah wisata saja, tapi secara nasional. Perpres nomor 83 yaitu mengurangi sampah plastik di laut. Itu adalah gerakan nasional,” ungkap Susi dihadapan masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Minggu (15/9/2019).

Ia menyatakan, sampah plastik akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Apabila Danau Toba penuh plastik, maka wisatawan tidak mau berenang lagi.

“Saya pikir danau inilah lautnya orang Tobasa, Simalungun, Humbanghasundutan, Karo. Pengen mereka datang lagi kan? Nah itu, ayo kita mulai dengan membuang kebiasaan kita. Di Bogor sudah ada perda melarang penggunaan plastik sekali pakai, Bali sudah, Banjarmasin sudah dan beberapa daerah lain sudah melakukannya,” paparnya.

“Saya berharap, Toba seluruh kabupatennya juga membuat perda tidak boleh lagi pakai plastik sekali pakai atau kresek. Kresek itu hancurnya 400 tahun. Di air bisa sampai 9 bahkan 20 tahun masih utuh. Nanti Di danau toba bisa lebih banyak plastik dari pada ikan,” imbuhnya.

Ia pun mengajak masyarakat melakukan gerakan mengurangi pemakaian palstik sekali pakai. “Dari diri kita dulu. Pemerintah pusat dan daerah juga bisa membuat TPA dan ricycle plastik-plastik ini,” ajaknya.

“Micro plastik juga berbahaya untuk kesehatan kita. Beberapa penelitian menunjukkan ikan di laut sudah mengandung micro plastik,” tandasnya.(su)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here