
JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan jika pemerintah akan senantiasa membantu pengusaha UMKM.
Ini dia ungkapkan saat berbincang dengan pelaku UMKM asal Kalimantan Timur. Saat perbincangan, Luhut mendengar masalah yang dihadapi pelaku usaha tersebut.
Salah satunya bernama Fanti Wahyu Nurvita, pelaku UMKM di bidang kerajinan kriya dan wastra.
Ada berbagai produk, misalnya Bordir, tas, doyo, serta kriong dan sarut yang sedang dieksplorasi oleh timnya, serta terpenting adalah sarung samarinda yang telah merambah kancah global.
Dia memastikan pemerintah akan senantiasa membantu. “Teman-teman (UMKM) Kaltim, kalau ada masalah kasih tahu saja, nanti bu fanti ketemu kami apa yang bisa kita bantu, ibu gak perlu takut,” kata Menko Luhut dalam Pembukaan Puncak KKI 2021, Kamis (23/9/2021).
Menko Luhut yang juga jadi Ketua Tim Pengarah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menegaskan bahwa pihaknya akan jemput bola para pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan.
“Ibu jangan khawatir kita jemput bola, ada yang bikin kopi waktu itu dari Enrekang saya sudah undang kemari, kita suruh lihat ke sana, jadi kita kerja tim, dengan kementerian dan lembaga lainnya,” katanya.
Fanti menuturkan bahwa salah satu kendala yang perlu diatasi adalah terkait perluasan pasar dari produk khas Kalimantan Timur.
“Perluasan pasar minimal adalah bagaimana caranya produk kalimantan timur bisa dikenal di Indonesia, global pentahelix ini bisa lebih kompak juga agar kita umkm bener-benar bisa menopang ekonomi negara,” tuturnya.
Selain pada sektor perluasan pasar, ia juga meminta perlu ada bantuan pada sektor Research and Development atau penelitian dan pengembangan pada produk-produk yang memiliki potensi.
Salah satunya terkait dengan produk-produk yang saat ini masih dieksplorasi oleh tim Fanti.
“Perlu RnD beberapa produk yang baru di eksplor. Karena keunikan dan khas baru. Lalu, di sektor penjualan luar negeri kita butuh intelligent agent (di negara) yang akan kami tuju agar ada penyesuaian produk untuk kita salurkan,” kata Fanti.
Menjawab hal itu, Menko Luhut menjawab bahwa terkait agen di luar negeri, pelaku UMKM bisa memanfaatkan kerja sama dengan Duta Besar di negara tujuan. Misalnya, kata dia, dubes Indonesia di Singapura yang telah bekerja sama dengan BI untuk memamerkan produk UMKM Indonesia di negara tetangga.(SU/CM)